CARA MUDAH MENGENAL LINGKARAN PADA MATEMATIKA
Roda sepeda berbentuk lingkaran. Bayangkan jika roda
sepeda berbentuk persegi atau elips. Apakah yang akan terjadi? Persegi tidak
dapat menggelinding sehingga roda sepeda berbentuk persegi akan sulit berputar,
sulit berjalan.
Jika roda berbentuk elips, jarak pusat roda ke
keliling roda tidak sama sehingga saat berjalan kedudukan sepeda naik turun.
Berbeda jika roda berbentuk lingkaran. Sisi lingkaran
melengkung sempurna dan berjarak sama terhadap titik pusatnya. Hal ini
mengakibatkan sepeda dapat berjalan stabil saat rodanya berputar.
A. PENGERTIAN LINGKARAN
Lingkaran adalah
himpunan semua titik pada bidang datar yang berjarak sama terhadap suatu titik
tertentu (titik pusat). Jarak yang sama tersebut dinamakan jari-jari. Nama
lingkaran biasanya sesuai dengan nama titik pusatnya, sedangkan jari-jari
lingkaran biasanya dilambangkan dengan r. Misalkan lingkaran P pada
gambar berjari-jari r.
B. UNSUR-UNSUR LINGKARAN
YANG BERUPA KURVA DAN GARIS
1. Busur
Busur adalah himpunan
titik-titik yang berupa kurva lengkung (baik terbuka maupun tertutup) yang
berimpit dengan lingkaran.
Perhatikan gambar, misalkan titik A dan titik
B pada lingkaran P, maka kurva lengkung AB disebut busur AB. Busur AB adalah
busur yang menghubungkan titik A dan B. Pada gambar lingkaran terdapat dua
busur AB yaitu busur minor dan busur mayor. Seterusnya busur AB ditulis
Busur minor (busur kecil) yaitu busur yang panjangnya kurang dari atau sama dengan setengah
lingkaran. Busur mayor (busur besar) yaitu busur yang panjangnya lebih
dari setengah lingkaran. Apabila tidak ada keterangan, yang dimaksudadalah busur minor AB.
2. Jari-jari
Jari-jari adalah ruas
garis yang menghubungkan titik pada lingkaran dengan titik pusat. Panjang
jari-jari lingkaran dinyatakan dengan r.
Misalkan titik Q pada lingkaran P, maka ruas garis PQ
merupakan jari-jari lingkaran P. Seterusnya ruas garis PQ ditulis
3. Diameter
Diameter
adalah
ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran dan melalui titik pusat.
Misalkan titik M dan titik N pada
lingkaran P. Titik M, P, dan N segaris, makamerupakan diameter lingkaran P. Panjang
diameter lingkaran dinyatakan dengan d.
Pada gambar,merupakan diameter lingkaran,merupakan jari-jari lingkaran. Hal ini berarti
panjang diameter lingkaran sama dengan dua kali panjang jari-jari lingkaran
yaitu d = 2r.
4. Tali Busur
Tali busur adalah ruas
garis yang kedua titik ujungnya pada lingkaran atau ruas garis yang
menghubungkan dua titik pada lingkaran.
Misalkan titik K dan titik L merupakan dua titik pada
lingkaran P, maka ruas garis KL merupakan tali busur lingkaran P. Dari
pengertian tali busur dan diameter dapat disimpulkan bahwa diameter lingkaran
merupakan tali busur lingkaran. Diantara semua tali busur suatu lingkaran,
diameter merupakan tali busur terpanjang.
5. Apotema
Apotema adalah ruas
garis yang terpendek yang menghubungkan titik pusat dengan titik pada tali
busur. Apotema selalu tegak lurus terhadap tali busurnya.
Misalkan pada lingkaran P,merupakan apotema terhadap tali busur AB. Jika
tali busur AB sama dengan diameter,titik S berimpit dengan titik P yang berarti
PS bukan ruas garis dan tali busur AB tidak mempunyai apotema. Selain itu,
titik S pastilah di dalam lingkaran P karena S merupakan titik tengah tali
busur. Dari kedua hal tersebut dapat disimpulkan panjanglebih dari 0 dan kurang dari r.
C. UNSUR-UNSUR LINGKARAN
YANG BERUPA LUASAN
1. Juring
Juring adalah daerah
di dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan dua jari-jari. Juring lingkaran
P yang dibatasi oleh, jari-jari PA dan PB dinamakan juring APB dan
dapat digambarkan seperti gambar di atas. Selanjutnya, disepakati jika tanpa
keterangan, maksud juring APB yaitu juring minor APB.
2. Tembereng
Tembereng
adalah
daerah di dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali busurnya. Tembereng
lingkaran P yang dibatasi olehdan tali busur AB dapat digambarkan seperti
gambar di atas. Selanjutnya, disepakati jika tanpa keterangan, maksud tembereng
yaitu tembereng minor.
D. UNSUR LINGKARAN YANG
BERUPA SUDUT (SUDUT PUSAT)
Sudut pusat adalah sudut yang titik sudutnya di titik pusat lingkaran. Kedua
kaki sudut pusat berimpit dengan jari-jari lingkaran. Misalkan titik A dan B
berada pada lingkaran P, maka sudut pusat APB (∠APB)
dapat digambarkan seperti gambar di atas.
Perlu diketahui, untuk menyatakan besar
suatu sudut disimbolkan dengan m di depan tanda sudut.
Misalkan : m ∠APB = 45°, artinya besar sudut APB = 45°
m ∠POR = 60° , artinya besar sudut POR = 60°
CONTOH
1. Perhatikan gambar berikut.
Jika besar sudut pusat EOD = 124° , tentukan:
a. Besar sudut COD;
b. Besar sudut ODE; dan
c. Besar sudut BOC.
Jawab:
m ∠EOD = 124°
a. ∠EOD dan ∠COD berpelurus, maka:
m∠COD = 180° - m∠EOD
= 180° - 124° = 56°
Jadi, besar sudut COD adalah 56°.
b. ∆ODE sama kaki dengan panjang OD = OE = r, maka:
m∠ODE = m∠OED
m∠ODE = 1/2 ×(180° - m∠EOD)
= 1/2 ×(180° - 124°)
= 1/2 ×56° = 28°
Jadi, besar sudut ODE adalah 28°.
c. ∠BOC dan ∠COD berpenyiku, maka:
m∠BOC = 90° - m∠COD
= 90° - 56° = 34°
Jadi, besar sudut BOC adalah 34°.
2. Perhatikan gambar berikut.
Jika jari-jari lingkaran 10 cm dan panjang tali busur AB = 16 cm, tentukan:
a. Panjang apotema OD dan
b. Luas segitiga AOB.
Jawab:
a. ∆OBD siku-siku di D.
Jadi, panjang apotema OD adalah 6 cm.
b. Luas
segitiga AOB = ½ AB × OD
= ½ × 16 × 6
= 48 cm2
Jadi, luas
segitiga AOB adalah 48 cm2.
0 Response to "CARA MUDAH MENGENAL LINGKARAN PADA MATEMATIKA"
Post a Comment