TERNYATA SANGAT MUDAH UNTUK MENGETAHUI TENTANG KOMPONEN BIOTIK



Komponen biotik suatu lingkungan adalah suatu organisme hidup yang ada di lingkungan tersebut. Setiap organisme yang ada memiliki peran di lingkungan tersebut. Kita dapat mengelompokkan organisme-organisme tersebut sesuai dengan peran atau fungsinya dalam lingkungannya. Pengelompokkan atau klasifikasi organisme berdasarkan fungsinya di alam disebut klasifikasi fungsional. Pada dasarnya, klasifikasi fungsional membagi organisme menjadi tiga kelompok yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.

A.      Produsen
Produsen adalah organisme yang dapat menangkap tenaga yang terkandung dalam cahaya matahari untuk diubah menjadi tenaga kimia. Cahaya matahari digunakan untuk membentuk senyawa kimia yang mengandung tenaga dari karbondioksida dan air. Pembentukan bahan kimia ini disebut asimilasi. Prosesnya dinamakan fotosintesis, yaitu mengubah tenaga cahaya menjadi tenaga kimia. Pada dasarnya, proses itu dapat digambarkan dalam skema di bawah ini.

Senyawa kimia yang dihasilkan melalui proses fotosintesis itu kemudian digunakan dalam proses kehidupan di dalam tubuhnya. Dengan demikian, organisme ini dapat memenuhi kebutuhan senyawa organik tanpa memakan organisme lain. Organisme yang demikian ini dinamakan organisme autotrof.

Jika tenaga cahaya digunakan saat organisme itu menyusun senyawa kimia, maka organisme tersebut dinamakan fotoautotrof. Jika tenaga yang diperlukan untuk membentuk senyawa tersebut berasal dari reaksi kimia seperti oksidasi, maka organisme tersebut dinamakan organisme kemoautotrof. Baik fotoautotrof maupun kemoautotrof menggunakan karbondioksida sebagai sumber karbonnya.

Contoh organisme fotoautotrof adalah tumbuhan hijau, sedangkan contoh organisme kemoautotrof adalah beberapa jenis bakteria.

B.       Konsumen
Tidak semua organisme memiliki kemampuan untuk mensintesis sendiri kebutuhan bahan organiknya. Organisme yang memenuhi kebutuhan senyawa organiknya dengan cara memakan organisme lain atau hasil sampingannya dinamakan organisme heterotrof.

Kalau organisme heterotrof tersebut memakan organisme autotrof, maka organisme itu disebut konsumen primer. Disebut demikian karena dialah organisme pertama yang menggunakan atau mengkonsumsi hasil asimilasi organisme autotrof. Konsumen primer disebut juga herbivor, karena memakan tumbuhan. Contoh herbivor hewan seperti rusa, lembu, banteng, burung pemakan buah, dan ulat atau hama tumbuhan lainnya.

Kalau organisme heterotrof tersebut memakan herbivor, maka organisme itu disebut konsumen sekunder, karena ia adalah pengguna tingkat kedua dari hasil asimilasi organisme autotrof setelah dikonsumsi herbivor. Organisme yang memakan hewan herbivor disebut karnivor. Contoh konsumen sekunder adalah burung pamakan serangga, ular, lingsang.

Organisme yang mendapatkan bahan organiknya dengan cara memakan konsumen sekunder disebut konsumen tersier atau konsumen tingkat ketiga. Organisme ini adalah karnivor pemakan karnivor. Contoh konsumen tersier adalah harimau, burung alap-alap pemakan burung yang lebih kecil (burung yang lebih kecil ini biasanya burung pamakan biji atau buah), dan ular sanca. Kerap kali konsumen tersier tidak dapat dibedakan dengan jelas dengan konsumen sekunder. Contoh konsumen tersier adalah King Kobra yang makan ular lain, dan elang pemakan ular. Ular jelas karnivor. Oleh karena itu, semua pemakan ular berarti konsumen tersier.

Baik konsumen primer, sekunder, maupun tersier pada umumnya memakan organisme yang masih hidup. Jika suatu organisme memakan serpihan materi organik yang telah mati, maka organisme itu disebut detritivor. Jika bahan organik tersebut berupa bangkai hewan yang masih utuh, biasanya organisme ini disebut pemakan bangkai atau scavenger.

Beberapa jenis hewan tidak khusus memakan tumbuhan atau hewan lain, melainkan dapat memakan hewan dan tumbuhan. Hewan seperti ini disebut omnivor. Contoh organisme omnivor adalah manusia, beruang, penyu, beberapa jenis burung pemakan serangga dan buah-buahan. Organisme pemakan serangga disebut insektivor, sedangkan pemakan ikan disebut piscivor.

Makin khusus makanan suatu hewan makin pandai hewan tersebut dalam menangkap atau memetik makanannya dan makin efisien alat percernaannya. Akan tetapi, hewan dengan sifat yang sangat khusus atau spesialis ini memiliki ketahanan rendah terhadap perubahan lingkungan dibandingkan dengan hewan yang makanannya tidak terlalu khusus atau generalisis. Hal ini dapat dengan mudah dipahami karena sifatnya yang sangat khusus itu membuat hewan tersebut tidak memiliki kemampuan untuk memilih makanan lain, dan sumber makanannya pun menjadi sangat terbatas. Jika makanannya berkurang atau punah, maka dengan sendirinya hewan spesialis ini juga akan punah karena ia tidak dapat makan sumber nutrisi lainnya. Contoh hewan yang sangat khas makanannya adalah panda dan elang pemakan monyet dari Filipina.

C.      Dekomposer
Ada organisme yang menyerap nutrien dari organisme yang telah mati, baik tumbuhan maupun hewan, dan mengubahnya menjadi bentuk anorganik. Organisme semacam ini disebut dekomposer. Kalau autotrof mengubah bahan anorganik menjadi senyawa organik, maka dekomposer mengubah senyawa organik menjadi senyawa anorganik atau senyawa yang lebih sederhana. Contoh dekomposer adalah jenis-jenis fungi dan bakteri yang saprotrofik. Saprotrofik adalah organisme yang mendapatkan nutriennya dengan cara menyerap dari bahan organik yang telah mati.

D.      Satuan Komponen Biotik
Organisme di dalam dapat kita kenali dengan mempelajarinya satu per satu secara individu atau beberapa individu yang sejenis sekaligus, atau juga beberapa jenis individu sekaligus. Pernyataannya, bagaimanakah kita harus menyebutkannya?

Suatu organisme, entahlah itu satu ekor hewan atau satu barang tumbuhan, dinamakan individual. Individual adalah satuan komponen biotik yang paling kecil. Individu dapat berupa satu sel, satu batang ataupun satu ekor. Kumpulan inidividu yang sejenis dan hidup di satu lokasi dinamakan populasi. Populasi adalah satuan komponen biotik yang lebih besar. Kalau seseorang menyebut populasi burung di suatu tempat, maka yang dimaksud adalah kumpulan individu burung yang sejenis, misalnya populasi burung gagak, populasi burung gelatik, dan sebagainya. Kita juga dapat menggunakan satuan populasi untuk organisme lain, misalnya populasi durian, populasi ikan gurame, dan sebagainya. Namun, dapat dikatakan bahwa di alam tidak pernah dijumpai organisme yang hanya hidup sendirian atau satu jenis. Pastilah ada organisme lain di sekitarnya.

Kumpulan berbagai populasi organisme di suatu tempat membentuk suatu komunitas. Jadi komunitas mencakup seluruh komponen biotik yang ada di suatu tempat. Oleh karena itu, komunitas disebut sebagai satuan komponen biotik yang tertinggi.

0 Response to "TERNYATA SANGAT MUDAH UNTUK MENGETAHUI TENTANG KOMPONEN BIOTIK"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel